Penanggungan Resiko

PENDAHULUAN
Pengertian Manajemen Proyek & Resiko
A. Manajemen Proyek
Ialah suatu suatu kegiatan yang menerjemahkan rencana pembangunan dan program dalam suatu kegiatan nyata (actions)

Ruang lingkup atau batasan proyek :
- Pemahaman maksud ‘proyek’
- Pastikan apa yg akan dilakukan dalam ‘proyek’
- Rincian kegiatan
- Umur proyek
- Evaluasi Proyek bertujuan untuk memperbaiki pemilihan investasi. Karena sumber-sumber yang tersedia bagi pembangunan adalah terbatas, sehingga diperlukan sekali adanya pemilihan antara berbagai macam proyek.
B. Manajemen Resiko
Mendengar kata resiko mungkin kita akan langsung berpikir ke sebuah kejadian yang mungkin terjadi, resiko mungkin saja terjadi dalam suatu proyek apabila proyek tersebut tidak di kerjakan dengan teliti. Resiko dapat memiliki pengertian tersendiri sesuai tempat dan kejadian dimana resiko itu akan muncul. Robert Charette mendefinisikan resiko sebagai kejadian dimasa mendatang yang dapat melibatkan perubahan pikiran, pendapat, aksi maupun tempat serta melibatkan pilahan dan ketidakpastian bahwa hal itu dilakukan.

Ketika kita membangun sebuah proyek hal yang harus kita hindari adalah resiko, karena kalau itu terjadi maka proyek yang kita kerjakan tidak akan berjalan dengan lancar atau bisa dibilang membutuhkan biaya yang cukup besar jika itu terjadi. Mungkin suatu proyek tidak akan lepas dari resiko, jadi sudah semestinya kita memanajemen resiko itu agar nantinya resiko itu tidak menjadi besar atau dengan kata lain kita meminimalisir kemungkinan resiko itu terjadi.

Manajemen resiko sangatlah penting di dalam suatu proyek, karena dengan adanya manajemen resiko semua aktivitas yang ada dalam proyek akan termonitori sehingga kemungkinan resiko terjadi akan sangat kecil.

Menurut Robert Charette resiko di bagi menjadi 3 kategori yaitu
1. Resiko yang telah diketahui
2. Resiko yang dapat diramalkan
3. Resiko yang tidak diharapkan

1. Resiko yang telah diketahui yaitu resiko yang terjadi di dalam suatu proyek setelah dilakukan suatu pengecekan atau evaluasi dengan penuh kehati-hatian dan ketelitian.

2. Resiko yang dapat diramalkan yaitu resiko yang telah diketahui dengan melihat resiko yang telah muncul sebelumnya.

3. Resiko yang tidak diharapkan yaitu resiko yang benar-benar terjadi dan sangat sulit diidentifikasi sebelumnya.


PEMBAHASAN
Pembuatan proyek Autofan dan usaha warnet serta penanggulangan resiko dari proyek tersebut

Sebelum membicarakan mengenai manajemen proyek, terlebih dahulu kita bahas apa sebenarnya proyek itu. Proyek adalah suatu pekerjaan besar yang dilaksanakan ataupun dibangun tanpa ada kesalahan sedikitpun. Karena kalau terjadi kesalahan maka akan memerlukan biaya yang cukup mahal untuk memperbaiki kesalahan itu. Agar suatu proyek dapat berjalan tanpa ada kesalahan mesti dilakukan tahap-demi tahap dalam proses pengerjaannya, tahap-tahap yang dimaksudkannya itu seperti proses pengerjaanya, ketelitian, dan keakuratan dalam mengambil suatu keputusan. Jadi manajemen proyek itu merupakan suatu pekerjaan yang besar yang hanya bisa dikerjakan sekali tanpa ada kesalahan.

Contoh manajemen proyek seperti pembuatan stadion sepak bola, pembuatan gedung bertingkat, pembuatan robot dan pembuatan alat-alat elektronik lainnya. Dari masing-masing contoh yang dipaparkan di atas kita dapat melihat bahwa dari proyek itu memerlukan biaya yang cukup mahal, jadi sudah tentu dalam pengerjaannya harus tidak ada kesalahan agar nantinya tidak memakan biaya yang besar. Dari masing-masing proyek di atas juga memiliki beberapa aktivitas yang mirip yaitu terdiri dari banyak tugas atau aktivitas. Proyek haruslah di pikirkan dengan matang proses penyelesainnya sehingga hasil yang didapatkan bisa memuaskan.

Aktivitas-aktivitas di dalam manajemen proyek sangat terjadwal dan terperinci, artinya dalam pengerjaannya harus berurutan dan berhubungan satu dengan yang lainnya. Hal yang paling di perhatikan juga adalah waktu, kadang-kadang ada proyek yang sulit ditaksirkan lama waktunya sehingga akan menyebabkan aktivitas dalam proyek tersendat.

Elemen terpenting yang menunjang suksesnya suatu proyek adalah manusia, karena manusia dapat mengembangkan, mencipta, dan dapat membuat manajemen di dalam suatu proyek berjalan. jadi manusia sangat berperan penting dalam mensukseskan suatu proyek.




1.Stop Loss / Stop Order Loss
Teknik ini merupakan teknik yang paling mudah dimana resiko yang kita ambil hanya sebatas berapa poin yang telah kita tentukan (misalnya 30 atau 50 poin dari harga yang kita ambil). Untuk menggunakan teknik stop loss kita memberikan stop order dibawah harga bila kita beli (buy order) atau diatas harga bila kita jual (sell order).
Contoh: Jika kita Buy USD/Yen 117.00 kita taruh stop loss / stop order sell di 116.50
Jadi bila harga turun ke 116.50 kita hanya rugi 50 poin.
2. Limit Order
Teknik ini merupakan teknik memesan order posisi di harga yang kita tentukan sendiri.Harga yang kita tentukan untuk masuk posisi buy atau sell, sehingga jika harga tersebut tidak tercapai maka kita tidak akan mengalami kerugian dan beban biaya. Limit order berlaku sampai dengan waktu penutupan New York Market (Good Till New York), penutupan market jumat (Good Till Friday), atau sampai limit tersebut dibatalkan (Good Till Cancel).
Contoh : Kita memasang limit order buy USD/Yen di 116.00 Kemudian harga hanya turun ke 116.50 lalu kembali naik ke 117.00, sehingga limit order tesebut tidak kena yang kemudian order tersebut dapat kita batalkan.
3. Hedging / Locking
Teknik ini merupakan teknik yang banyak digunakan trader, tetapi teknik ini harus digunakan dengan perhitungan yang matang. Teknik ini mengandung resiko dikarenakan kita harus menganalisa kapan kita membuka hedging / locking posisi tersebut. Kita juga akan dibebankan dengan biaya charge komisi dan interest swap 2 kali, sehingga dana kita harus cukup untuk membayar biaya tersebut. Teknik ini digunakan trader yang tidak ingin rugi sama sekali.
Contoh: Jika kita Buy USD/Yen 117.00 dan Sell USD/Yen di 116.90 kita membuka posisi buy 117.00 jika harga naik diatas 117.10 dan membuka posisi sell 116.90 jika harga turun di bawah 116.80.
4. Switching / Turn Over
Teknik merupakan teknik merubah posisi, dimana bila posisi yang kita buat salah kita membuang / melikuidasi posisi yang kita miliki dan mengganti dengan posisi baru yang berlawanan arah.
Contoh : Jika kita Buy USD/Yen 117.00 kemudian harga turun ke 116.80 kita melikuidasi posisi buy tersebut, kemudian mengambil posisi sell baru di 116.80.
5. Average
Teknik ini merupakan teknik koleksi posisi, dimana kita menambah posisi sama di harga yang berbeda. Teknik ini merupakan teknik yang membutuhkan modal besar, tetapi potensi keuntungan juga besar.
Contoh : Jika kita Buy USD/Yen 117.00 kemudian harga turun di 116.50 kita kemudian buy lagi diharga 116.50, dan jika harga turun lagi ke 116.00 kita buy lagi diharga tersebut, kemudian melepas posisi itu semua di jika harga naik ke 117.50.









Kesimpulannya adalah secara umum, meskipun tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap discount rate, manajemen risiko yang efektif dapat menjaga dan memperbaiki kondisi arus kas bersih perusahaan sehingga pada dasarnya nilai perusahaan dapat ditingkatkan dengan pengelolaan risiko yang efektif.





(Sumber 1 : http://parwadinawan.blogspot.com/2010/01/teori-manajemen-proyek-dan-resiko.html)
(Sumber 2 : http://jauari88.wordpress.com/2007/11/21/konsep-manajemen-proyek/ )
(Sumber 3 :http://masterpiace.blogspot.com/2010/01/manajemen-proyek-dan-manajemen-resiko_06.html )
(Sumber 4 : http://yodi-adhari.blogspot.com/2010/10/pengertian-manajemen-proyek-resiko.html)
(Sumber 5 : http://cwma.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=95&Itemid=66)